Kotak Mesin Telusur / Mesin Pencari

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Bedah Teknologi Terbaru Honda Vario PGM-FI

Teknologi Injeksi Honda (bag.1), Lebih Smart Jumlah Sensor Dipangkas

Piranti pengkabutan bahan bakar elektronik injeksi PGM-Fi di Honda Supra X 125 Helm In dan Spacy sudah sampai pada step 4. Sesuai tingkatannya, yang ini lebih maju ketimbang versi 3 yang dipakai pada Honda PCX 125 dan CBR 250R.

Lalu apa bedanya? Paling mencolok adalah dimensinya yang lebih kecil dan jumlah sensornya yang disederhanakan. "Ada beberapa sensor yang dihilangkan tapi fungsinya digantikan oleh sensor yang lain," buka Endro Sutarno, Technical Service Training Instructor PT Astra Honda Motor (AHM).

Pada generasi sebelumnya ada 6 sensor yaitu; Manifold Absolute Pressure (MAP), Intake Air Temperature (IAT), Throttle Position Sensor (TPS), Engine Coolant Temperature (ECT) atau Engine Oil Temperature (EOT), Crankshaft Position (CKP) dan O2 Sensor.

Sedang pada generasi terbaru ini MAP dan IAT ditanggalkan, fungsinya digantikan oleh CKP dan O2 Sensor. "Yang ini lebih advance, ternyata fungsinya bisa disatukan," ujar Endro yang berkantor di Sunter ini.

Fungsi MAP adalah untuk mendeteksi tekanan udara dalam intake manifold, sedang IAT melacak suhu udara yang masuk. Informasi ini kemudian menjadi acuan Electronic Control Modul (ECM) menentukan banyak sedikitnya bahan bakar yang disemprotkan oleh injektor agar komposisi udara dan bensin selalu ideal.

Nah, sekarang fungsi keduanya digantikan oleh umpan balik dari O2 sensor. ECM secara terus menerus akan menyesuaikan komposisi udara dan bensin yang disemprotkan sesuai dengan hasil pembakaran yang terdeteksi oleh O2.

Selain itu, sebelumnya MAP juga punya fungsi lain yaitu untuk mendeteksi kapan terjadi pembakaran untuk memberikan perintah pengapian. "Kini fungsinya digantikan oleh CKP. ECM mendeteksi waktu pembakaran dengan membaca putaran crankshaft yang sedikit melambat saat langkah kompresi," jelas pria ramah ini panjang lebar.

Akhirnya, Throttle Body pada sistem injeksi terbaru dari Honda ini jadi lebih simpel. Hanya ada TPS saja, TPS ini berfungsi untuk mengukur derajat bukaan katup kupu-kupu di dalam throttle body. 

Hal ini juga lah yang membuat harga injeksi Honda generasi terbaru jadi lebih ramah di kantong. Jumlah sensor yang ternyata bisa dikurangi tapi tetap memiliki fungsi sama tentunya mengurangi biaya produksi


Teknologi Injeksi Honda (bag.2), Fast Idle Selenoid Valve Untuk Safety Matik

Throttle body dari perangkat injeksi step 4 yang dipakai Honda Supra X125 PGM-FI Helm In dan Spacy Helm In PGM-FI memang lebih simpel. Ada dua sensor yang dihilangkan dan fungsinya digantikan oleh sensor lain, ulasannya sudah ditayang beberapa hari yang lalu .

Meski cuma ada injektor, tapi di Spacy Helm In PGM-FI ada satu perangkat tambahan. Namanya FISV alias Fast Idle Selenoid Valve. Apaan sih? Yuk kita tanya langsung pada ahlinya.

"Ini adalah perangkat untuk memudahkan proses starter saat awal mesin dihidupkan. Fungsinya mirip auto choke," buka Endro Sutarno, Technical Service Training Instructor PT Astra Honda Motor (AHM).

Alat yang terpasang berdekatan dengan Throttle Position Sensor (TPS) itu fungsinya sama seperti cuk otomatis, yaitu untuk mempermudah proses penyalaan motor ketika pertama dihidupkan dengan menambah pasokan bahan bakar.

Lebih lanjut Endro menjelaskan kalau sejatinya injeksi sudah sangat mudah dihidupkan. Tapi atas nama keamanan, alat ini tetap disertakan.

Logikannya, ketika mesin sulit dinyalakan maka pengendara akan membuka throttle atau selongsong gas lebih dalam agar suplai bahan bakar jadi lebih banyak. Efek buruknya, putaran mesin langsung melengking tinggi.

Pada sepeda motor jenis bebek atau sport yang transmisinya bisa dinetralkan mungkin tak ada masalah. "Tapi pada skubek, kalau digas bisa langsung jalan. Tentunya bahaya," beber Endro.

"Jadi meski sebenarnya tanpa FISV pun tetap mudah hidup. Tapi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, alat ini tetap ditambahkan pada skubek dengan transmisi CVT," aku pria ramah ini.

Enggak bakal loncat saat start nih

Teknologi Injeksi Honda (bag.3), Injektor Dekat Inlet, Performa Lebih Baik


Urusan performa, injeksi step 4 pada Honda Supra X 125 Helm In PGM-FI dan Spacy PGM-FI diklaim lebih baik. Salah satu penyebabnya adalah posisi injektor di throttle body yang lebih dekat dengan intake manifold.

Posisi injektor bisa dekat dengan intake manifold karena throttle body yang baru ini lebih ringkas. Throttle body-nya jadi sepi tanpa Manifold Absolute Pressure (MAP) dan Intake Air Temperature (IAT) sehingga penempatan injektor bisa lebih fleksibel.

Alhasil komponen vital yang tugasnya menyemprotkan bensin ke ruang bakar dipasang pada intake manifold. Jadi, posisinya lebih dekat ke lubang inlet.

"Soal tekanan debit bensin yang disemprot injektor baik step 2 atau 4 masih sama, yaitu 294 kpa atau 3 kg.f/cm²," buka Sarwono Edhi, Technical Training & Service Div. PT Astra Honda Motor (AHM).

"Cuma karena jarak injektor step 4 lebih dekat lubang inlet, keuntungannya efesiensi volumetriknya lebih baik. Gas bakar yang masuk lebih cepat juga padat," lanjutnya.

Sehingga lebih mudah dipantik busi, buntutnya pembakaran lebih sempurna. Pembakaran sempurna menghasilkan performa yang maksimal dan emisi yang lebih ramah lingkungan.


Teknologi Injeksi Honda (bag.4), Filter Pompa Bensin Bisa Diganti

Menurut Sarwono Edhi, dari Technical Training & Service Div. PT Astra Honda Motor (AHM) pompa bensin yang diterap PGM-FI step 4 bukannya tidak bagus. Namun demi tujuan efesien, komponen berpelindung berbahan dasar plastik itu pun dikecilkan dimensinya.

Bahkan posisi alat pemompa bensin di dalam tangki makin disempurnakan agar posisi bensin di dalam tangki tetap stabil meskipun kena guncangan.

Tak hanya itu, model slang injector pada alat vital ini juga disempurnakan dimensinya. Bahkan di bagian alat pengunci antara slang dengan part injector juga ke pompa, didesain lebih simpel, mudah juga aman ketika slang akan dilepas jika memang diperlukan.

Perbedaan menonjol pada alat penyuplai bensin ini dibanding pendahulunya adalah filter pompa bensin di PGM-FI step 4 bisa dicopot juga bisa diganti.

Proses penggantian filter bensin yang posisinya di bawah dan menyatu pompa, dapat dilakukan tiap 4.800 km sekali. Sehingga suplai bensin pun tetap bersih



Teknologi Injeksi Honda (bag.5), Bank Angle Sensor Diganti Balancer Setang


Aman pakai balancer setang
Honda Supra X125 Helm In PGM-FI dan Spacy Helm In PGMI-FI, menggunakan sistem bahan bakar injeksi. Namun harganya cuma berbeda Rp 250 dibanding versi karburator.

Salah satu cara bikin murah karena tak dilengkapi komponen BAS (Bank Angle Sensor). Tugasnya menyensor posisi motor ketika terjadi kecelakaan. Jika motor terjatuh, secara otomatis memutuskan kerja PGM-FI.

Selain Honda, Yamaha V-ixion yang sudah injeksi juga menerapkan teknologi LAS (Lean Angle Sensor). Cara kerjanya sih mirip, tapi data sistem kerja keduanya berbeda. LAS bekerja pada sudut kemiringan motor 65±10 selama 2 detik, motor diasumsikan terjatuh.

“Kalau BAS akan bekerja ketika motor terus berada dalam kondisi miring 55±5 selama minimal 5 detik. Diasumsikan motor terjatuh, kemudian ECM/ECU akan menghentikan kerja fuel pump, injector dan ignition coil,” ujar Sarwono Edhi, Training Development Analyst PT Astra Honda Motor.

Lanjut Sarwono, cara ini sebagai safety bagi pengendara. Supaya mesin OFF saat terjadi kecelakaan. Karena sangat berbahaya. Dan saat akan menghidupkan motor kembali, putar kunci kontak ke posisi OFF, lalu putar ke posisi ON untuk melakukan reset. Tindakan ini akan memungkinkan motor dinyalakan kembali.

Hanya saja, cara ini tidak berlaku lagi di PGM-FI step ke-4. Sebab Bank Angle Sensor (BAS) sudah diganti balancer setang yang dipasang pada ujung kemudi Supra X125 Helm In PGMF-I dan Spacy Helm In PGM-FI. Adapun fungsi balancer bukan cuma sebagai peredam getar, tapi juga berfungsi sebagai pengaman motor ketika terjatuh.

“Kalau ada balancer di ujung setang, saat motor terjatuh, putaran mesin tetap langsam. Sebab ujung grip gas tidak keplintir aspal yang memungkinkan piston skep terbuka dan putaran mesin jadi naik. Itu sebabnya sekarang pakai balancer,” lanjut bapak berkantor di Jl. Tipar-Inspeksi, Cakung Drain, Cakung Barat, Jakarta Timur ini.

Artinya trik ini bukan cuma bisa dipakai motor injeksi, tunggangan lain tanpa balancer pun bisa pasang peranti ini kalau ingin aman.(Motor Plus Online)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar