Kotak Mesin Telusur / Mesin Pencari

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Masalah Pada Scorpio Z

1. Mesin cepat panas
Kapasitas 225 cc motor ini memang menghasilkan performa yang bisa dibilang luar biasa dan tidak gampang haus (BBM). Artinya butuh asupan BBM yang kaya. Nah, jika asupan BBM nya miskin alias ke-irit-an akan menimbulkan mesin yang sangat cepat panas bahkan bisa sampai mogok, seperti yang saya alami beberapa hari lalu dan telah saya posting. Untuk mengatasi problem mesin cepat panas ini bisa dilakukan dengan setting karburator. Kalau main jet standar Scorpio ukurannya 110, maka bisa dinaikkan jadi 115 (nah ini saya tidak begitu paham, tapi tinggal bilang koq kalau ke bengkel) atau ada cara lain yaitu dengan main jet tetap standar tapi menaikkan pilot jetnya dari standar pabrik 17,5 menjadi 22,5 (nah kalau yang ini saya…juga kurang paham hehehe…) —-> belum saya lakukan untuk yang pertama ini


2. Sokbreker Amblas

sepertinya setiap mendengar motor scorpio pasti pikiran bro-bro sekalian langsung menuju kalimat “ambles ga shok belakangnya?”. Sebenarnya scorpio series ini merupakan model sport touring, jadi memang didesign tinggi depan dan rendah belakang dengan asumsi ayunan motor optimal. Namun, sepertinya rangka bodi belakang kurang rigit sehingga mudah untuk ambles. Scorpio baru sudah bisa mengatasi “fitur” ambles ini, walaupun memang tidak nungging.

Untuk lebih menenangkan hati, daripada dikira ambles, si Pio saya akhirnya ditinggikan shok belakangnya. Tipe monoshok yangmonocross mengaplikasikan link sebagai “dudukan” shokbreker. Link ini terdiri dari arm relay (AR) dan connecting rod (CR). Jadi bisa dimodifikasi di dua part itu, boleh salah satunya atau dua-duanya. Setelah konsultasi dengan ahlinya, saya disarankan untuk mengganti CR yang lebih pendek (bukan yang panjang lho) untuk menaikkan posisi AR hingga shokbreker terangkat sekitar 5 cm dan tidak menyebabkan shok jadi keras (tidak merubah sudut dudukan shokbreker). Jika AR yang diganti, sudut kemiringan shokbreker akan berubah menjadi lebih tegak akibatnya akan membuat shok jadi keras. Oh..begitu toh..hehehe…Harga CR waktu saya beli via online adalah 275 rb, wuih mahal ya…iya agak mahal karena bahannya besi utuh bukan las-lasan. Demi keamanan mahal dikit gpp deh.. —–> sudah diaplikasikan ke si Pio saya

3. Knalpot Nembak

Ciri lain dari “kalajengking” ini adalah motor tembak, lho koq? hehehe…eits bukan dalam arti sebenarnya, motor nembak maksudnya knalpot scorpio nyaris selalu menghasilkan letupan-letupan saat menurunkan deru mesin seperti suara tembakan. Koq bisa ya? AIS lah yang bertanggungjawab menyebabkan terjadinya itu. Air Induction System berfungsi untuk menekan emisi gas buang, suatu sistem pembuangan hasil pembakaran mesin yang diklaim lebih ramah lingkungan yang diciptakan oleh Yamaha (PAIR pada Honda). AIS ini yang menyebabkan seperti ada kebocoran udara di knalpot sehingga nembak-nembak. Solusinya bisa dengan menutup lubang AIS menggunakan baut atau penyumbat lain. Lha trus bagaimana dengan kualitas emisi gas buangnya? ini saya belum nemu jawabannya bro, ada yang bisa bantu? 
 Bisa karena karena seting bensin-udara kurang pas. Kebanyakan angin atau bisa dari busi.

Lanjut buka busi, cek warna elektroda. Warna bagus merah bata. Jika hitam tanda bensin terlalu kaya. Kecilkan setelan angin 0,5 - 1 putaran. Jika putih , ciri kurang bensin. Putar setelan lebih besar dari 0,5-1 putaran. Setelan angin dari pabrik 3,5 putaran.

Solusi lain ganti pilot-jet. Pada Scorpio ada perbedaan. Lihat halaman 2! Coba ganti ukuran 20, agar pasokan bensin lebih banyak.

Di Scorpio keluaran 2006 ke atas, juga sudah dilengkapi Air Induction System (AIS). Kalau bermasalah, kerap menimbulkan ledakan juga. Makanya lubang AIS yang ke kepala silinder kerap ditutup.

Ada cara lain selain menutup lubang AIS, Yakni dengan mengganti main jet standar (ukuran 110) dengan ukuran 115, serta menaikkan satu step setelan jarum skep (nah lho kalau dah teknis banget gini, alamat saya belum mengerti hehehe…awam)Nah, itu ada tiga hal yang sering dialami oleh motor Scorpio series, termasuk si Pio saya. Semoga bermanfaat terutama buat saya sendiri dan buat bro-bro sekalian sesama penyemplak Scorpio. Salam scorpie
4. Mbrebet / Mati mati
Begitu diajak langsam atau stationer, gas kudu dipanteng terus pada rpm 4.000. Begitu dilepas, mesin mati.

Mencari solusinya, beberapa peranti kudu dicek. Seperti karet vacum di karbu. Kadang di bagian itu terdapat lubang kecil. Selain ngempos, juga bisa bikin kinerja karbu tidak maksimal.  

Cek juga karet intake manipold yang menghubungkan karbu dengan head. Suka retak, sehingga ada kebocoran. Udara dari luar ikut terisap.

Pantau kabel CDI. Kadang soket goyang. Serta kabel pemutus CDI ( warna hitam-putih) suka problem. Tinggal cabut soket dan dicek.

Kalau semua fine, coba pinjam CDI Scorpio lain. Kalau hilang, memang harus ganti CDI. Atau bisa juga karena koil. Ketimbang ganti dan harga enggak murah, mending jajal dulu dari punya teman. 
5. Suara keras saat Oper Gigi

Kalau mesin dingin terutama pagi  atau waktu pertama masuk gigi, selalu ada suara entakan keras. Seolah tidak pakai kopling, bahkan bikin mesin mati!

Sementara kalau masuk gigi dua, gejala itu tidak muncul. Begitu dibawa ke bengkel, hasilnya nihil. Karena mesin dalam keadaan panas.

Gampangnya, sebelum masuk gigi, remas tuas kopling. Guna menghindari gejala kampas kopling lengket. Coba juga atur jarak tuas kopling. Biasanya saat mesin dingin, jarak main kopling suka berubah. Kalau panas, jarak main lebih pendek. Begitu juga sebaliknya.

Jika masih ada, bongkar mekanisme kopling di bak mesin kanan. Periksa pelat kopling, mungkin bengkok. Cek juga pegas kopling, mungkin ada pengencangan yang kurang merata.
6. Gejala limbung ketika menikung 
Bisa jadi penyebabnya bushing swing arm mulai aus. Umumnya terjadi pada bushing kiri karena sering kena entakan rantai saat akselerasi. Periksa dengan cara goyang arm ke kanan-kiri. Kalau benar, silakan ganti bushing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar