Kotak Mesin Telusur / Mesin Pencari

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Fakta Injeksi

[republish] Awas…!!! “Fuel Pressure Regulator” Terganjal Kotoran, Motor Bisa Mogok 

#Fakta Injeksi (1) 

Posted by proud2ride 
 
Sistem bahan bakar injeksi sudah makin marak diaplikasi buat sepeda motor. Pelopornya Honda Supra X125, lalu Yamaha V-Ixion. Menysusul kemudian CBR250, PCX hingga Revo A/T. Sistem kerjanya sudah banyak di bahas di sana-sini, tinggal googling aja toh??? Di sini P2R mengajak rekan-rekan pembaca untuk mereview ulang beberapa bagian yang mungkin terlewat. Yuk kita awali dari “Fuel Pressure Regulator”. Jangan lupa pakai hashtag (#) Fakta Injeksi, hehehehe…. emangnye Twitter…!!!
Fuel Pressure Regulator disingkat FPR posisinya menempel dengan pompa bahan bakar yang dicelup dalam tangki. Fungsinya menjaga tekanan bahan bakar menuju injector sesuai tekanan yang disyaratkan. Nah, berapa syaratnya??? Untuk V-Ixion tekanannya 35,6 psi sedangkan Supra injeksi tekanannya sedikit lebih tinggi yaitu 43 psi.
Okay, lantas bagaimana cara kerja FPR??? Silahkan lihat skema pompa bahan bakar di atas ya. Pompa bahan bakar memompa bensin dengan tekanan tinggi menuju saluran FPR dan pipa keluar (injector). Injektor akan menyemprotkan bensin ketika mendapat printah dari ECU/ECM pada timing pembakaran yang tepat.
Di dalam FPR terdapat valve (katup) yang selalu tertahan oleh pegas. Sebenarnya kekuatan pegas inilah yang mengatur berapa besarnya tekanan bensin yang akan menuju injector secara konstan. Jika tekanan bensin melebihi syarat yang diizinkan, pegas FPR akan terdorong sehingga valve terbuka. Bensin dialirkan kembali menuju tangki bahan bakar.
Sekarang pertanyaannya, apakah yang terjadi jika valve terganjal kotoran??? Hemmm… mudah toh jawabnya. Saat kleb/valve FPR terganjal kotoran maka kurang rapat menghambat bensin. Sehingga bensin selalu menerobos masuk ke saluran balik tangki. Tekanan bensin yang seharusnya tinggi, sudah pasti akan ngedrop. Motor susah dihidupkan atau bahkan mogok.
Satu pertanyaan lagi, apakah yang terjadi jika kekerasan pegas FPR berubah spek menjadi lebih lemah??? Sudah pasti tekanan bensin yang diizinkan menjadi lebih rendah. Akibatnya semprotan bensin di injector lemah, motor tidak bertenaga.
Hemmm…. jadi ingat kasus yang terjadi pada V-Ixion keluaran pertama. Tapi buat FBY jangan marah dulu ya, karena kasus itu sudah diselesaikan dengan mengganti satu unit pompa secara gratis. Saat itu pompa bensin V-Ixion masih tertulis “made in Indonesia”. Mungkin sekarang sudah diganti dengan vendor lain, karena tidak terdengar lagi kasus pompa bensin menimpa pemakai V-Ixion.
Waktu itu salah satu problemnya, kalo V-Ixion diparkir di tempat panas dalam waktu yang lama maka mesinnya akan susah dihidupkan. Nyala sebentar kemudian mogok. Analisa P2R, saat kena panas posisi valve/klep FPR merenggang. Sehingga tekanan bensin menuju injector sangat rendah. Solusinya harus ganti satu unit pompa bensin karena tidak bisa cuma ganti FPR-nya.


[republish] Injektor V-Ixion vs Supra X125 PGM-Fi 

#Fakta Injeksi (2)


Melanjutkan artikel sebelumnya (klik SINI) yang mengupas #fakta injeksi, kali ini P2R akan sedikit menguak injektor yang dipakai pada Yamaha V-Ixion dan Honda Supra X125 PGM-Fi. Secara umum fungsi injektor pada teknologi fuel injection adalah untuk mensuplay semprotan bahan bakar dengan tekanan tinggi ke ruang bakar sesuai signal dari komputer alias ECU/ECM. Lebih detail seputar cara kerjanya adalah sebagai berikut;
Coba sambil lihat gambar di atas ya. ECU mengirimkan sinyal dalam bentuk arus ke solenoid coil. Arus dirubah menjadi magnet yang akan mengangkat needle ke posisi atas. Karena needle terangkat keatas, gate injector terbuka, sehingga bahan bakar bertekanan tinggi yang disuplay oleh fuel pump dapat keluar atau menyemprot dengan lembut.
Sedangkan volume bahan bakar yang disemprotkan oleh injektor tergantung dari dua hal. Pertama, injection duration yaitu lamanya waktu injection atau lamanya gate injector membuka. Kedua, fuel pressure yaitu tekanan bahan bakar dari fuel tank – fuel hose – dan kemudian injector.
Seeppp…. P2R yakin semuanya sudah paham cara kerjanya bukan?? Sekarang mari kita ungkap fakta lainnya. Merujuk dari data yang P2R terima, ternyata injektor pada V-Ixion memiliki 6 lubang. Sedangkan injektor yang dipakai Supra X125 PGM-Fi hanya mengandalkan 4 lubang.
Lantas, berapakah tekanan bahan bakar yang dibutuhkan kedua injektor untuk bekerja??? Ternyata Supra X125 injeksi tekanan bahan bakarnya disetting lebih tinggi yaitu 43 psi. Sedangkan pipa bahan bakar V-Ixion yang menuju injektor bertekanan lebih rendah yaitu 35,6 psi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar