Kotak Mesin Telusur / Mesin Pencari

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Busi / Spark Plug

Knowledge Busi, Cermati Tiga Hal Penting Ini!

Jakarta - Ingin performa tunggangan optimal hanya dengan busi? Ada 3 hal penting yang perlu diperhatikan sebelum tebus dan memasang busi pada motor kesayangan. Yakni suhu lingkungan, kapasitas ruang bakar dan perbandingan kompresi tunggangan.


“Lingkungan dengan karakter suhunya panas maupun dingin, akan memberikan radiasi panas ke mesin yang berbeda. Lalu motor dengan piston atau cc besar, akan memberikan panas lebih besar dibanding dengan  motor dengan piston atau cc kecil,” papar Yuli Santoso,kepala mekanik Suzuki Dewi Sartika di Jaktim.

Syafrudin, kepala bengkel Clara Motor II juga menambahkan. “Semakin besar perbandingan kompresi ruang bakar akan berdampak lebih panas dibanding mesin berkompresi rendah. Maka dari itu businya mesti disesuaikan agar performa motor lebih optimal,” ujar pebengkel di Kebon Jeruk, Jakbar ini.

Seiring hal tersebut, pabrikan busi memproduksi busi tipe panas dan dingin. Busi panas adalah busi yang memiliki kemampuan susah melepas panas dan sangat mudah menjadi panas dibanding busi standarnya. Busi tipe ini tidak cocok bila bekerja pada temperatur ruang bakar tinggi. Lebih cocok dipakai untuk motor standar (sesuai bawaan pabrik).

Sedangkan busi dingin adalah busi yang mudah melepaskan panas dan mudah menjadi dingin. Busi tipe ini tidak tepat bila bekerja pada temperatur ruang bakar yang rendah. Lebih cocok dipakai untuk motor khusus buat balap (bore-up).

“Efek bila aplikasi busi yang tidak sesuai anjuran pabrik adalah saat start awal mesin susah hidup dan tenaga awalnya kurang bagus dikarenakan pembakarannya menjadi kurang sempurna,” wanti Yuli.

Beda busi panas dengan busi dingin terlihat pada insulatornya. Busi dingin ujung insulator lebih pendek (kanan), sedangkan busi panas (kiri) lebih panjang
Semakin besar angka yang tertera pada busi (bawah), menandakan tipe busi semakin dingin.Sebaliknya semakin kecil angkanya (atas), busi semakin panas
Bila warna busi putih pucat, menandakan terjadi overheating (pemanasan ekstrem). Dikarenakan temperatur ruang bakar mencapai 850 derajat Celcius. Sehingga terjadi porses preignition, yakni bahan bakar menyala sendiri sebelum busi memercikkan bunga api
Jika temperatur ruang bakar terlalu rendah, akan terjadi proses ‘carbon fouling’, yakni bahan bakar tak terbakar sempurna. Ujungnya BBM yang tidak terbakar akan menumpuk pada busi dan warna busi hitam kering. Hal inilah yang menyebabkan gejala ‘detonasi atau ‘knocking’ (ledakan kedua, setelah busi memercikkan bunga api). •(otomotifnet.com)
Contoh baca kode busi NGK
Denso U22FSU9
U : Diameter ulir busi (U: 10mm, X: 12mm, W: 14mm)
22 : Tingkat panas busi (semakin kecil angkanya;20, 19 disebut busi panas. Semakin besar; 24, 26 disebut busi dingin)
F : Panjang ulir busi (E: 19mm, F: 12,7mm , L: 11,2mm)
S : Tipe rancangan busi(hanya pabrikan yang tahu kode ini)
U : Bentuk elektroda samping “U”
9 : Celah inti tengah elektroda (9: celah busi 0,9mm , 10: celahbusi 1mm)

NGK CPR7HS9

C : Diameter ulir busi (B: 14mm, C: 10mm, D: 12mm)
P : Tipe rancangan busi (hanya pabrikan yg tahu kode ini)
R : Busi dengan resistor di dalamnya
7 : Tingkat panas busi (semakin kecil angkanya; 6, 5, 4 disebut busipanas. Semakin besar; 8, 9 disebut busi dingin)
H : Panjang ulir busi (H: 12,7mm , E: 19mm, L: 11,2mm)
S : Tipe elektroda tengah (IX: inti elektroda dari bahan iridium,G: tipe busi racing ,
P: inti tengah berbahan platinum, S: inti tengah tembaga)
9 : Celah inti elektroda busi (9: celah busi 0,9mm , 10: celah busi1mm)

Contoh baca kode busi DENSO

1. U : diameter ulir busi (U : 10mm, X : 12mm, W : 14mm)
2. "22" : tingkat panas busi (semakin kecil angkany 20, 19 disebut busi panas. Semakin besar 24, 26 disebut busi dingin)
3. F : panjang ulir busi (E : 19mm, F : 12,7mm , L : 11,2mm)
4. S : type rancangan busi
5. U : bentuk elektroda samping "U"
6. "9" : celah inti tengah elektroda (9 : celah busi 0,9mm , 10 : celah busi 1mm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar