Sobat Bengkel Motor, perlu diketahui juga bahwa salah satu syarat agar motor dapat hidup adalah adanya tekanan kompresi yang cukup terjadi di dalam silinder, selain adanya pemasukan campuran bahan bakar dan udara dalam bentuk kabut ke ruang bakar serta adanya percikn api busi pada saat yang tepat. Tekanan kompresi mengambil peranan yang sangat penting untuk dapat menghidupkan motor, tekanan kompresi yang sesuai akan menghasilkan tenaga dari hasil pembakaran yang baik pula, jika tekanan kompresi motor terlalu rendah akan menyebabkan hilangnya tenaga motor (ngempos) bahkan lebih ekstrim lagi motor tidk dapat dihidupkan,
namun jika tekanan kompresi terlalu tinggi juga tidak baik hal ini akan menyebabkan suhu / temperatur di dalam ruang bakar menjadi terlalu tinggi sehingga mesin terlalu panas dan juga dapat mengakibatkan terjadinya knocking dimana campuran bahan bakar dan udara akan terbakar lebih cepat dan habis sebelum waktunya (piston belum mencapai TMA) hal ini mengakibatkan terjadinya tumbukan antara tekanan hasil pembakaran dengan pergerakan piston ke TMA sehingga tenaga motor akan berkurang. Untuk memeriksa tekanan kompresi dapat dilakukan dengan menggunakan alat kompresi tester, dengan alat ini kita bisa mengetahui besarnya tekanan kompresi mesin motor sesuai dengan spesifikasi atau tidak, harga alat ini terbilang cukup mahal, namun bagi sobat Bengkel Motor tidak usah khawatir berikut kan saya bagikan tips:Cara sederhana memeriksa tekanan kompresi motor
- Posisikan motor pada standar utama / tengah
- Lepaskan busi dari dudukannya, gunakan kunci busi
- Tutup lubang busi dengan kain / gunakan ujung jari untuk menutup lubang busi
- Stater mesin / engkol stater di injak, rasakan tekanan yang keluar dari mesin dengan ujung jari kita dan dengarkan suara yang keluar "jedet / jebret " semakin keras suaranya disimpulkan semakin besar tekanan kompresi motor.
nah sobat atik - utak motor mudahkan? pelajari juga cara memeriksa sistem pengapian, selamat mencoba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar